#2 Pokok Pembentuk Biosfer Dan Faktor Yang Mempengaruhi Persebarannya

Loading...
#2 pokok pembentuk biosfer dan faktor yang mempengaruhi persebarannya akan dibahas lengkap pada materi pelajaran Geografi sebagai berikut ini. Adapun point-point pokok pembahasan tentang Biosfer, Flora dan Fauna yang akan di bahas didalam materi pendidikan geografi adalah antara lain :

1. Pokok-pokok pembentuk biosfer.
2. Faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna.

Pokok pembentuk biosfer

Didalam biosfer, terdapat pokok-pokok pembentuk yang membangun suatu lingkungan hidup . Adapun #2 pokok pembentuk biosfer adalah antara lain seperti :

1. Flora.
2. Fauna.

Pada permukaan bumi flora dan fauna hidup bergerombol dan membentuk pola persebaran. Dalam suatu lingkungan terdiri dari dua komponen biotik yang terdiri dari tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme.
Baca juga : Pengertian Biosfer Dan #4 Tingkatan Ekologis Biosfer

Faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna

Komponen biotik menjadi faktor yang turut mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Berikut ini akan diuraikan satu per satu berbagai faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna. Adapun #2 faktor utama yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah antara lain sebagai berikut :

#1. Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor fisik yang berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna. Faktor abiotik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah antara lain sebagai berikut :
a. Iklim
Iklim terbagi menjadi empat yakni antara lain suhu, curah hujan, kelembapan udara dan angin. Penjelasan lengkapnya yakni sebagai berikut :

1. Suhu
Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna, karena jenis spesies tertentu mempunyai persyaratan suhu lingkungan yang ideal untuk dapat tumbuh. Bagi tumbuhan dan hewan, suhu merupakan faktor pengontrol bagi persebarannya sesuai dengan letak lintang, ketinggian dan sebagainya.

Sebagai contoh, semakin tinggi suhu maka semakin bervariasi jenis tanamannya, sebaliknya semakin rendah suhu, maka tanaman yang dijumpai variasinya lebih sedikit bahkan tidak dapat tumbuh. Begitu pula dengan persebaran faunanya. Hewan yang hidup pada daerah suhu tinggi akan berbeda dengan hewan pada daerah yang mempunyai suhu rendah.

2. Curah hujan
Curah hujan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akan air bagi tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Banyak sedikitnya jumlah curah hujan di suatu tempat akan membentuk karakter yang sifatnya khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi dapat mengakibatkan adanya kekhasan pula pada jenis-jenis hewan, karena tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan makanan pada hewan.

Flora di daerah yang kurang curah hujannya, keanekaragaman jenisnya kurang jika dibandingkan dengan flora di daerah yang banyak curah hujannya. Contoh misalnya di daerah gurun, hanya sedikit flora yang dapat hidup, contohnya adalah pohon kaktus dan tumbuhan semak berdaun keras. Di daerah tropis banyak hutan lebat, pohonnya tinggi-tinggi dan daunnya selalu hijau.

3. Kelembapan udara
Kelembapan udara mempunyai pengaruh langsung terhadap kehidupan flora. Ada flora yang sangat cocok hidup di daerah kering, daerah lembab, bahkan ada yang dapat hidup di daerah yang sangat basah.

4. Angin
Angin dapat membantu proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan, sehingga proses regenerasi tumbuhan dapat berlangsung. Ada tumbuhan jenis tertentu yang penyebaran benihnya dilakukan oleh angin, seperti ilalang atau sejenis rumput-rumputan.

b. Tanah
Tanah yang banyak mengandung unsur-unsur kimia yang diperlukan bagi kehidupan flora di dunia. Kadar kimiawi berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Keadaan struktur tanah berpengaruh terhadap sirkulasi udara di dalam tanah sehingga memungkinkan akar tanaman dapat bernapas dengan baik.

Keadaan tekstur tanah berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar serta kondisi air di dalam tanah. Komposisi tanah umumnya terdiri dari bahan mineral anorganik (70%-90%), bahan organik (1%-15%), udara dan air (0-9%). Hal-hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya faktor tanah bagi pertumbuhan tanaman.

Perbedaan jenis tanah menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat hidup di suatu wilayah. Contohnya, di Nusa Tenggara jenis hutannya adalah sabana karena tanahnya yang kurang subur.

c. Tinggi rendahnya permukaan bumi
Faktor ketinggian permukaan bumi umumnya dilihat dari ketinggiannya dari permukaan air laut (elevasi). Misalnya, ketinggian tempat 1.500 m berarti tempat tersebut berada pada 1.500 meter di atas permukaan air laut. Semakin tinggi suatu daerah maka semakin dingin suhu di daerah tersebut. Demikian juga sebaliknya, jika suatu daerah lebih rendah berarti suhu udara di daerah tersebut lebih panas.

Oleh sebab itu, ketinggian permukaan bumi sangat besar pengaruhnya terhadap jenis dan persebaran flora dan fauna. Daerah tropik yang suhu udaranya lembab, tanamannya lebih subur daripada daerah yang suhunya panas dan kering. Begitu pula dengan kehidupan fauna di daerah kutub yang sulit untuk dapat menyesuaikan diri pada wilayah tropik yang cenderung panas.

#2. Faktor biotik
Faktor biotik adalah unsur-unsur alam yang berupa makhluk hidup atau organisme dengan segala bentuk dan jenisnya. Makhluk hidup berperan penting dalam penyebaran makhluk hidup di permukaan bumi. Faktor-faktor biotik yang memengaruhi penyebaran flora dan fauna adalah antara lain yakni sebagai berikut :

1. Manusia
Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya, daerah hutan berubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan melakukan penebangan, reboisasi atau pemupukan. Manusia dapat menyebarkan tanaman dari suatu tempat ke tempat lainnya. Selain itu, manusia juga mampu mempengaruhi terhadap kehidupan flora dan fauna di bumi.

2. Hewan
Hewan mempunyai peranan penting dalam penyebaran makhluk hidup. Sebagai contoh, serangga membantu proses penyerbukan. Sedangkan burung, kelelawar dan tupai dapat membantu penyebaran biji tumbuhan dari suatu wilayah ke wilayah yang lain.

3. Tumbuhan
Tumbuhan yang berukuran besar adalah pelindung bagi tumbuh-tumbuhan kecil yang berada di bawahnya. Selain itu, tumbuhan besar juga dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan parasit yang hidup menempel di batang pohonnya, misalnya seperti anggrek, benalu dan pakis.

Tumbuhan-tumbuhan juga mempunyai peran dalam menyuburkan tanah melalui daun-daun yang telah membusuk. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuhan dan juga memengaruhi kehidupan faunanya.

Demikian pembahasan mengenai #2 pokok pembentuk biosfer dan faktor yang mempengaruhi persebarannya.
Loading...
Loading...