Pengertian Dan Proses Pengawetan Pada Makanan

Loading...
Pengertian dan proses pengawetan pada makanan akan diuraikan secara lengkap pada materi pelajaran kimia sebagai berikut ini. Zat pengawet adalah suatu penambahan zat ke dalam produk agar terlihat awet dan selalu tampak segar.

Bahan pengawet makanan dalam pengunaannya harus sesuai dosis, karena dengan penggunaan yang terus menerus dalam jangka waktu yang relatif lama dapat merugukan sistem tubuh manusia. Tetapi kenyataan dilapangan terdapat bahan aditif yang sebenarnya bukan digunakan untuk mengawetkan makanan dan bahan makanan, tetapi malah disalah-gunakan untuk mengawetkan makanan.

Adapun point pokok pembahasan yang akan dijelaskan seputar zat pengawet yakni seputar apa saja arti, proses-proses pengawetan dan contoh zat pengawet pada makanan yang akan dibahas didalam materi kimia berikut ini adalah antara lain :

1. Pengertian zat pengawet.
2. Proses-proses pengawetan.

Pengertian Dan Proses Pengawetan Pada Makanan

Definisi zat pengawet

Makna zat pengawet adalah suatu zat-zat yang sengaja ditambahkan pada bahan makanan dan minuman agar makanan dan minuman tersebut tetap segar, bau dan rasanya tidak berubah dan atau melindungi makanan dari kerusakan akibat membusuk atau terkena bakteri maupun jamur.

Proses pembusukan makanan yang biasanya disertai dengan perubahan tekstur disebabkan oleh aktivitas bakteri pembusuk yang terdapat dan bekerja pada makanan tersebut. Aktivitas bakteri pembusuk pada makanan biasanya bekerja secara maksimal jika temperatur dan oksigen cukup dalam lingkungannya. Indikator terjadinya proses kerusakan pada makanan atau pembusukan dapat dilihat secara fisik, antara lain seperti :

a. Menghasilkan gas berbau busuk yang ditimbulkan adanya penguraian zat makanan sehingga menghasilkan gas CH4 (metana), NH3 (amoniak) dan H2S (asam sulfida).
b. Berlendir.
c. Terjadi pemudaran dan perubahan warna.
d. Perubahan rasa.

Proses-proses pengawetan

Adapun proses-proses pengawetan pada suatu makanan dapat dilakukan dengan dua cara yang diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Pengawetan makanan secara fisika
Proses pengawetan makanan secara fisika antara lain yaitu sebagai berikut :

1. Pengeringan
Proses ini adalah upaya untuk mempertahankan agar makanan tidak cepat mengalami proses kerusakan. Pengeringan adalah mengurangi kadar air seminimal mungkin yang terkandung dalam makanan tersebut. Proses pengeringan dapat dilaksanakan secara alami yaitu dengan panas sinar matahari atau dengan menggunakan oven. Contoh makanan atau bahan makanan yang dikeringkan antara lain ikan, daging, dendeng, kerupuk, gaplek (ketela kering) dan gabah (padi).

2. Pemanasan
Proses pemanasan biasanya digunakan untuk mengawetkan makanan yang bersifat sementara, yaitu dengan cara memanaskan makanan olahan sehingga bakteri pengurai yang terdapat dalam makanan tersebut mati dan tidak aktif. Salah satu proses ini adalah dengan pasteurisasi, yaitu memanaskan susu sampai suhu 800C.

3. Pengapasan
Proses ini adalah pengawetan makanan dengan meletakkan makanan dengan cara tertentu misalnya digantungkan kemudian diasapi dengan asap yang berasal dari kayu yang dibakar. Contoh proses ini adalah untuk mengawetkan daging dan mengeringkan jagung.

4. Pembekuan
Pembekuan yaitu mengawetkan makanan dengan cara memasukkan makanan yang akan diawetkan ke dalam ruang pendingin atau merendam makanan ke dalam es. Pengawetan ini bersifat sementara, misalnya mengawetkan ikan laut yang baru ditangkap.

5. Radiasi
Pengawetan makanan ini menggunakan teknologi tinggi, di mana makanan yang akan diawetkan disinari cahaya dengan panjang gelombang tertentu dan waktu tertentu juga, sehingga bakteri pengurai tidak aktif atau mati. Pengawetan cara ini cukup efektif, sebab makanan dapat bertahan cukup lama dan nilai gizi yang terkandung pada makanan tidak banyak yang hilang.

Pengawetan makanan secara kimia
1. Garam dan gula
Garam dan gula adalah bahan pengawet yang paling tua. Garam biasanya digunakan untuk mengawetkan ikan dan daging, sedangkan gula untuk mengawetkan buah. Garam dan gula dapat mematikan mikroorganisme untuk hidup.

2. Cuka
Cuka biasanya digunakan untuk membuat acar. Kondisi yang sangat asam tidak memungkinkan bagi mikroorganisme untuk hidup.

Demikian pembahasan mengenai pengertian dan proses pengawetan pada makanan, semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi informasi didalam mengetahui apa itu zat pengawet, pengertian zat pengawet, makna zat pengawet, definisi zat pengawet, arti zat pengawet dan proses-proses pengawetan.
Loading...
Loading...