#5 Teori Masuknya Agama Hindu-Budha Dan Perkembangannya Di Indonesia

Loading...
#5 teori masuk dan berkembangnya agama hindu-budha di Indonesia akan dibahas lengkap pada materi pelajaran sejarah sebagai berikut ini. Adapun point-point pokok pembahasan tentang Teori Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu-Budha di Indonesia yang akan di bahas didalam materi pendidikan sejarah adalah antara lain :

1. Teori Ksatrya (Ksatrya Hipotese).
2. Teori Waisya (Waisya Hipotese).
3. Teori Brahmana.
4. Teori Sudra.
5. Teori Arus Balik.

Pengaruh agama Hindu-Budha di Indonesia terjadi kurang lebih pada abad IV dimana bangsa India mulai melakukan kontak budaya pada masa itu. Bukti-bukti arkeologi yang mengatakan hal tersebut adalah antara lain seperti Arca Budha yang bergaya seni Amarawati dari Jember, Sulawesi Tengah (Sempaga), Palembang (Bukit Guntang), maupun Muara Kaman (Gua Sikompeng).
#5 Teori Masuk Dan Berkembangnya Agama Hindu-Budha Di Indonesia
Di samping itu yang paling terlihat adalah adanya candi-candi yang bercorak agama Hindu-Budha di Jawa, dimana tahun berdirinya belum diketahui secara pasti. Ada beberapa teori yang menjelaskan masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia. Berikut ini beberapa teori tentang kedatangan Hindu-Budha ke Indonesia yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Teori Ksatrya (Ksatrya Hipotese)

Teori ini mengatakan bahwa proses masuknya budaya India ke Indonesia diperankan oleh golongan prajurit, yaitu kasta Ksatria. Masuknya golongan prajurit ini disebabkan oleh bentuk kolonialisasi yang terjadi di Indonesia. Mereka datang untuk menaklukkan wilayah Indonesia dan kemudian menyebarkan ajaran Hindu-Budha.

Pendapat lain mengatakan bahwa kolonialisasi dilakukan dengan melakukan penaklukan pada daerah-daerah di Indonesia. Teori ini didasarkan pada logika kekerasan dimana suatu negara yang dapat menaklukkan negara lain melalui prajurit perangnya untuk menyebarkan suatu kebudayaan.

2. Teori Waisya (Waisya Hipotese)

N.J. Krom menjelaskan bahwa ajaran Hindu-Budha masuk ke Indonesia akibat adanya perdagangan antara masyarakat Indonesia dengan India. Mereka melakukan interaksi yang kemudian melakukan penyebaran ajaran Hindu-Budha.

Menurut teori ini ajaran Hindu-Budha di bawa oleh golongan Waisya, yaitu golongan yang di dominasi oleh golongan pedagang. Teori ini diperkuat dengan didasarkan banyaknya pedagang India yang menetap dan melakukan pernikahan dengan masyarakat Indonesia. (#5 Teori Masuk Dan Berkembangnya Agama Hindu-Budha)

3. Teori Brahmana

Van Leur mengatakan bahwa kedatangan ajaran Hindu-Budha di Indonesia dikarenakan adanya ketertarikan bangsa Indonesia untuk memperbaiki kehidupannya. Untuk mewujudkan kehidupan ini, maka masyarakat Indonesia mengundang golongan Brahmana dari India untuk melakukan upacara vratyastoma.

Upacara vratyastoma adalah upacara khusus untuk dapat menghidupkan seseorang. Oleh karena itu, bahwa ajaran Hindu-Budha dibawa oleh golongan cendikiawan yang menyampaikan budaya India ke Indonesia dan kemungkinan yang telah terjadi lebih dahulu adalah melalui pendeta agama Budha.

Logika teori ini berdasarkan kenyataan bahwa hanya kasta Brahmanalah yang memiliki kemampuan untuk melakukan upacara-upacara keagamaan dan menguasai ilmu pengetahuan serta kebijaksanaan dalam keagamaan.

4. Teori Sudra

Teori Sudra mengatakan bahwa masuknya agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh kaum Sudra karena mereka merupakan kelompok orang-orang buangan. Dalam kenyataannya, tersebarnya agama dan kebudayaan India ke Indonesia tidak lepas dari peran aktif bangsa Indonesia yang cukup besar, terlebih kaum cendekiawan.

Banyak kaum brahmana datang ke Indonesia atas undangan dari kepala suku untuk mengadakan abhiseka (penobatan) seorang kepala suku menjadi raja. Untuk selanjutnya para Brahmana dijadikan purohita (penasihat raja).

Atas dasar-dasar keempat teori tersebut, teori Brahmana adalah teori yang paling dominan. Teori Brahmana dianggap memiliki landasan teori yang paling kuat, yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Kaum Brahmana adalah kelompok sentral dalam agama Hindu yang memegang kekuasaan agama, mereka merupakan kelompok yang paling berhak untuk menyiarkan agama Hindu.
2. Prasasti di Indonesia yang pertama berbahasa Sansekerta. Bahasa Sansekerta adalah bahasa yang hanya digunakan oleh kaum Brahmana dalam Kitab Weda dan upacara keagamaan. Oleh karena itu, perluasan agama Hindu kemungkinan kecil sekali dilakukan oleh kaum waisya yang salah satunya golongan pedagang.

5. Teori Arus Balik

F.D.K. Bosch yang sebelumnya mengemukakan teori ksatria, kemudian berubah pikiran. Hal itu terjadi karena ia menemukan fakta-fakta baru. Bosch berpendapat bahwa golongan cendekiawanlah yang membawa agama Hindu-Budha ke Indonesia. Golongan cendekiawan yang dimaksud adalah para pendeta atau Biksu.

Demikian pembahasan mengenai #5 teori masuk dan berkembangnya agama hindu-budha di Indonesia.
Loading...
Loading...