#2 Jenis Hutan, Kayu, Hasil Hutan, Fungsi Dan Manfaatnya

Loading...
#2 jenis hutan, jenis kayu, hasil hutan, fungsi dan manfaatnya akan dibahas lengkap pada materi pelajaran Geografi sebagai berikut ini. Adapun point-point pokok pembahasan tentang jenis-jenis hutan, jenis kayu, pengelompokan hasil hutan, fungsi dan manfaat hutan didalam persebaran sumber daya alam di Indonesia yang masuk kedalam kategori sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) yang akan di bahas didalam materi pendidikan geografi adalah antara lain :

1. Jenis-jenis kayu di Indonesia.
2. Jenis-jenis hutan di Indonesia.
3. Jenis-jenis hasil hutan.

Jenis-jenis kayu

Hutan menghasilkan berbagai macam jenis kayu yang diantaranya seperti :
1. Kayu jati
Kayu jati terdapat di daerah yang bertanah kapur seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Pulau Buton.
2. Kayu pinus
Kayu pinus terdapat di Takengon provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
3. Kayu ulin, meranti, kamper, kruing, kayu besi dan kayu hitam
Beberapa jenis kayu diatas adalah hasil hutan tropis daerah pulau Sumatera, pulau Kalimantan, pulau Sulawesi dan Papua.
4. Kayu sengon
Kayu sengon terdapat pada hutan budidaya yang sebagian besar di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
#2 jenis hutan, jenis kayu, hasil hutan, fungsi dan manfaatnya

Jenis hutan di Indonesia

Berdasarkan faktor iklim, hutan di Indonesia dikelompokkan menjadi 2 jenis yakni hutan hujan tropis dan hutan monsun, yang dapat dijelaskan dengan lengkap antara lain sebagai berikut :

→ Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis adalah hutan yang terdapat pada daerah tropis dengan curah hujan yang sangat tinggi. Hutan hujan tropis kaya akan flora dan fauna.
Baca ini : Persebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia
Fungsi hutan hujan tropis adalah sebagai paru-paru dunia, misalnya yang terdapat dipulau Sumatera, pulau Kalimantan, pulau Sulawesi dan Papua.

Ciri-ciri hutan hujan tropis

Dibawah ini terdapat #5 ciri-ciri hutan hujan tropis adalah antara lain sebagai berikut :

1. Umumnya terdapat pohon-pohon yang tinggi yang mencapai ketinggian hingga 50 meter, berbatang lurus, dan umumnya berakar papan. Sistem tutupan kanopi rapat, sehingga hanya sedikit cahaya matahari yang dapat menembus kanopi dan mencapai lantai hutan.
2. Jenis vegetasi beraneka ragam.
3. Terdapat tumbuhan jenis epifit, paku-pakuan, liana, sparofit dan parasit. Hampir semua jenis tumbuhan hijau sepanjang tahun.
4. Jenis pohon yang umum, yang diantaranya seperti pohon cemara, pohon paku, pandan, palem dan bambu.
5. Bentuk khas hutan hujan tropis terletak pada ketinggian 0-1.000 meter diatas permukaan air laut (dpal). Pada ketinggian 1.000-2.400 meter diatas permukaan air laut, susunan jenis tumbuhan kurang beragam. Sedangkan pada ketinggian diatas 2.400 meter diatas permukaan air laut merupakan hutan yang terdiri dari lumut dengan pohon-pohon yang kerdil dan merunduk.

→ Hutan monsun
Hutan monsun adalah hutan yang berada pada daerah yang beriklim monsun (terdapat musim kemarau dan hujan) yang mana daerah tersebut mempunyai curah hujan yang cukup tinggi, akan tetapi memiliki musim kemarau yang panjang. Pada saat kemarau biasanya vegetasi hutan monsun menggugurkan daunnya.

Jenis vegetasi umumnya terdiri dari tanaman sejenis, misalnya adalah seperti hutan jati, hutan bambu dan hutan kapuk. Daerah yang terdapat hutan monsun adalah antara lain seperti daerah Jawa Tengah dan daerah Jawa Timur.

Jenis-jenis hasil hutan

Kekayaan sumber daya hutan di Indonesia telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan. Adapun hasil hutan dikelompokkan menjadi 2 yaitu hasil hutan non kayu dan hasil hutan kayu, yang dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut :

1. Hasil hutan non-kayu
Dibawah ini terdapat jenis-jenis hasil hutan yang bukan kayu, antara lain sebagai berikut :

a. Rotan
Rotan banyak dihasilkan dari hutan pulau Sumatera, pulau Kalimantan dan pulau Sulawesi. Jenis rotan ada banyak seperti rotan sega, rotan sega semu dan rotan ayer. Adapun sebagian besar rotan dimanfaatkan dan digunakan untuk perabot rumah dan bahan barang-barang untuk kerajinan.

b. Damar
Damar adalah getah keras dari bermacam-macam pohon. Adapun fungsi dan kegunaan damar adalah antara lain sebagai bahan untuk industri pembuatan sabun, cat, vernis dan industri farmasi lainnya.

c. Kapur barus
Kapur Barus adalah kristal-kristal kecil dalam lekah-lekah (retak-retak) pohon kapur atau kemper. Adapun kapur barus bermanfaat pada bidang farmasi dan sebagai bau-bauan.

d. Kemenyan
Kemenyan adalah hasil pohon kemenyan (Sytrax benzoin). Kemenyan terdiri dari kemenyan hitam dan putih. Biasanya kemenyan dimanfaatkan dan digunakan untuk upacara adat.

e. Gambir
Gambir berasal dari getah perasan daun gambir yang diolah hingga menjadi kristal-kristal keras. Gambir dipergunakan dan difungsikan untuk bahan-bahan penyamakan kulit.

f. Kopal
Kopal berasal dari pohon agathis yang digunakan untuk pabrik-pabrik vernis. Adapun hutan di Sulawesi merupakan hutan yang banyak menghasilkan kopal.

g. Gondorukem
Gondorukem disebut juga getah tanah karena yang berasal dari getah pohon yang telah memfosil dalam tanah. Gondorukem dihasilkan dari hutan daerah Priangan, Jawa Barat dan Wonogiri. Hasil hutan non-kayu jenis gondorukem ini bermanfaat untuk bahan pelitur dan cat agar mengkilat.

h. Terpentin
Terpentin adalah minyak hasil penyulingan getah dari kulit dan kayu pohon pinus. Fungsi dan manfaat terpentin adalah sebagai bahan pengencer cat dan tinta. Daerah Sumatera Utara adalah daerah yang banyak menghasilkan terpentin.

i. Bambu
Bambu banyak dihasilkan di hutan pulau Sumatera dan pulau Jawa. Fungsi dan kegunaan dari bahan jenis bambu adalah antara lain sebagai bahan bangunan rumah dan bahan baku kerajinan.

j. Sutra alam
Jenis usaha per-sutraan alam menghasilkan kukonj (kepompong) yaitu sebuah bahan baku dasar dari benang sutra. Benang sutra bernilai ekonomi tinggi. Kebanyakan sutra alam dihasilkan dari hutan-hutan di daerah provinsi Sumatera Barat, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sulawesi Selatan. Fungsi dan kegunaan dari bahan jenis sutra adalah sebagai bahan dasar pembuatan sarung sutra, pakaian, kain dan lain sebagainya.

k. Minyak kayu putih
Minyak kayu putih berasal dari daun pohon Eucalyptus. Pohon jenis ini tersebar di seluruh Indonesia. Daerah penghasil minyak kayu putih adalah seperti Kayeli (Pulau Buru) dan Seram Barat (Maluku). Umumnya, minyak kayu putih digunakan sebagai 0b4t luar berbagai penyakit, diantaranya seperti pelemas otot, kejang, mulas perut dan sakit kepala.

l. Madu
Madu adalah hasil usaha untuk meningkatkan hasil hutan non-kayu. Usaha ini dilakukan di berbagai daerah di seluruh Indonesia yang mana mendapatkan jenis bahan ini melalui perantara seperti lebah, mulai dari lebah dari alam maupun lebah yang dipelihara atau diternak. Contoh madu yang sering dijual di toko atau swalayan adalah madu tj, madurasa dan lain sebagainya.

2. Hasil hutan kayu
Dibawah ini terdapat jenis-jenis hasil hutan yang berasal dari jenis kayu di Indonesia adalah antara lain sebagai berikut :

a. Agathis (Agathis Alba)
Agathis disebut juga dengan damar putih adalah kayu yang berlemak, memiliki sifat berat, bulat dan dari luar berwarna keabu-abuan dengan sedikit merah. Kayu ini dimanfaatkan dan difungsikan untuk membuat tangkai pisau dan keris. Daerah-daerah penghasil kayu agathis adalah seperti hutan di daerah Maluku, Sumatera, Bangka, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

b. Bakau
Hutan bakau banyak terdapat pada daerah Pantai Timur Sumatera, Pantai Barat dan Pantai Timur Kalimantan, serta Pantai Selatan Papua. Fungsi dan manfaat kayu bakau adalah sebagai bahan bangunan, kayu bakar, arang dan bahan kertas komputer.

c. Kruing (Dipterocarpus sp.)
Hutan di daerah pulau Sumatera dan pulau Kalimantan banyak menghasilkan kayu jenis ini. Jenis-jenis kruing adalah antara lain seperti kruing minyak, batu, bunga dan kruing bulu. Adapun kruing bunga bermanfaat untuk bangunan rumah, bantalan rel kereta api dan papan geladak.

d. Ulin (Eusideraxylon zwagent)
Kayu ulin disebut juga kayu besi sehingga kayu ulin adalah jenis kayu yang memiliki bobot paling berat, paling keras dan paling awet. Kayu ulin digunakan untuk bangunan pelabuhan, bantalan rel kereta api, dek jembatan, tuang pancang, bangunan pintu air dan sirap (atap bangunan). Adapun daerah penghasil kayu ulin adalah seperti hutan Sumatera (terutama Sumatera Selatan) dan Kalimantan.

e. Jati (Tectona grandit)
Kayu jati termasuk kayu yang berkualitas baik, sehingga kayu jati sering dimanfaatkan untuk bahan bangunan, bantalan rel kereta api dan bahan pembuat kapal serta sekarang ini banyak juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan lemari, kursi, pintu dan lain sebagainya. Adapun daerah penghasil kayu jati adalah antara lain seperti hutan Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara dan Sulawesi Tenggara.

f. Ramin (Gonystylus)
Kayu ramin banyak dihasilkan dari hutan rawa gambut di daerah Pantai Timur Sumatera, Pantai Barat Sumatera, Pantai Selatan dan Pantai Timur Kalimantan.

g. Meranti (Shorea sp.)
Terdapat jenis meranti merah dan meranti putih. Kayu meranti dimanfaatkan untuk papan lantai dan papan pati emas. Adapun daerah penghasil meranti adalah antara lain seperti hutan di Sumatera dan Kalimantan.

Demikian pembahasan mengenai #2 jenis hutan, jenis kayu, hasil hutan, fungsi dan manfaatnya.
Loading...
Loading...