Menemukan Nilai-Nilai Cerita Pendek (Cerpen)

Loading...
Menemukan nilai-nilai cerita pendek (cerpen) akan dibahas lengkap pada materi pelajaran bahasa indonesia sebagai berikut ini. Adapun point-point pokok pembahasan tentang Berdiskusi, Mengidentifikasi Dan Menemukan Nilai-Nilai Cerita Pendek (Cerpen) yang akan di bahas didalam materi pendidikan bahasa indonesia adalah antara lain :

1. Pengertian mendiskusikan cerpen.
2. Pengertian nilai karya sastra.
3. Nilai-nilai yang terkandung didalam karya sastra.
4. Contoh cerpen.

Definisi mendiskusikan cerpen

Arti mendiskusikan cerpen maksudnya adalah membahas secara bersama-sama tentang isi dari cerita pendek (cerpen) yang berkenaan dengan hal-hal yang menarik atau mengesankan serta nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen tersebut. Nilai-nilai dalam karya sastra meliputi banyak bidang dalam kehidupan manusia.
Menemukan Nilai-Nilai Cerita Pendek (Cerpen)
Baca juga : Mengidentifikasi Dan Menganalisis Cerpen

Definisi nilai karya sastra

Arti nilai dalam karya sastra adalah sesuatu yang dapat diambil atau dipetik dari karya-karya sastra yang bersifat edukatif, menambah pengetahuan, memberikan hiburan atau dapat memanusiakan manusia sehingga berguna bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai yang terkandung didalam karya sastra

Adapun dibawah ini adalah #9 nilai yang terkandung dalam karya sastra adalah dapat dijelaskan dan diuraikan antara lain sebagai berikut :

1. Nilai moral
Nilai moral adalah nilai yang berkaitan dengan akhlak/ budi pekerti/ susila atau baik buruk tingkah laku.

2. Nilai sosial (kemasyarakatan)
Nilai sosial atau disebut juga dengan nilai kemasyarakatan adalah nilai yang berkaitan dengan norma yang ada dalam masyarakat.

3. Nilai religius (keagamaan)
Nilai religius atau disebut juga dengan nilai keagamaan adalah nilai yang berkaitan dengan tuntutan beragama.

4. Nilai edukasi (pendidikan)
Nilai edukasi atau disebut juga dengan nilai pendidikan adalah nilai yang berkaitan dengan pengubahan tingkah laku dari yang buruk menjadi ke yang baik (pengajaran).

5. Nilai estetis (keindahan)
Nilai estetis atau disebut juga dengan nilai keindahan adalah nilai yang berkaitan dengan hal-hal yang menyenangkan atau menarik (rasa seni).

6. Nilai etika
Nilai etika adalah nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam kehidupan.

7. Nilai politis
Nilai politis adalah nilai yang berkaitan dengan pemerintahan.

8. Nilai budaya
Nilai budaya adalah nilai yang berkaitan dengan adat istiadat.

9. Nilai kemanusiaan
Nilai kemanusiaan adalah nilai yang berkaitan dengan sifat-sifat manusia.
Baca juga : #2 Unsur Pembangun Karya Sastra

Contoh cerpen

Dibawah ini adalah contoh cerpen dengan judul Tukang Sepatu dan Liliput yang akan di uraikan antara lain sebagai berikut :

Tukang Sepatu dan Liliput

Dahulu kala di sebuah kota, tinggal seorang kakek dan nenek pembuat sepatu. Mereka sangat baik hati. Si kakek yang membuat sepatu sedangkan nenek yang menjualnya. Uang yang didapat dari setiap sepatu yang terjual selalu dibelikan makanan yang banyak untuk dibagikan dan disantap oleh orang-orang jompo yang miskin, dan anak kecil yang sudah tidak mempunyai orang tua.

Karena itu, walau selalu membanting tulang, uang mereka selalu habis. Karena uang mereka sudah habis, dengan kulit bahan sepatu yang tersisa, kakek membuat sepatu yang berwarna merah. Kakek berkata kepada nenek ,”Kalau sepatu ini terjual, kita bisa membeli makanan untuk Hari Raya nanti”.

Tak lama setelah itu, lewatlah seorang gadis kecil yang tak bersepatu di depan toko mereka. “Kasihan sekali gadis itu ! Di tengah cuaca dingin seperti ini, tidak bersepatu”. Akhirnya mereka memberikan sepatu yang berwarna merah tersebut kepada gadis kecil itu.

“Apa boleh buat, Tuhan pasti akan menolong kita,” kata si kakek. Malam tiba, mereka pun tertidur dengan nyenyaknya. Saat itu terjadi kejadian aneh. Dari hutan muncul kurcaci-kurcaci mengangkut kulit sepatu, membawanya kerumah si kakek, kemudian membuatnya menjadi sepasang sepatu yang bagus. Ketika sudah selesai, mereka kembali ke hutan.

Keesokan paginya, kakek sangat terkejut melihat ada sepasang sepatu yang sangat hebat. Sepatu itu terjual dengan harga mahal. Dengan hasil penjualan sepatu itu, mereka menyiapkan makanan dan banyak hadiah untuk dibagikan kepada anak-anak kecil pada Hari Raya. “Ini semua rahmat dari Yang Maha Kuasa”.

Malam berikutnya, terdengar suara-suara diruang kerja kakek. Kakek dan nenek lalu mengintip, dan melihat para kurcaci yang tidak mengenakan pakaian sedang membuat sepatu. “Wow, “ pekik si kakek. “Ternyata yang membuatkan sepatu untuk kita adalah para kurcaci itu”. “Mereka pasti kedinginan karena tidak mengenakan pakaian, “ lanjut si nenek. “Aku akan membuatkan pakaian untuk mereka sebagai tanda terima kasih”.

Kemudian nenek memotong kain, dan membuatkan baju untuk para kurcaci itu. Sedangkan kakek tidak tinggal diam. Ia pun membuatkan sepatu-sepatu mungil untuk para kurcaci. Setelah selesai, mereka menjajarkan sepatu dan baju para kurcaci diruang kerjanya. Mereka juga menata meja makan, menyiapkan makanan dan kue yang lezat diatas meja.

Saat tengah malam, para kurcaci berdatangan. Betapa terkejutnya mereka melihat begitu banyaknya makanan dan hadiah diruang kerja kakek. “Wow, pakaian yang indah !” Mereka segera mengenakan pakaian dan sepatu yang sengaja telah disiapkan kakek dan nenek. Setelah selesai menyantap makanan, mereka menari-nari dengan riang gembira. Hari-hari berikutnya, para kurcaci tidak pernah datang lagi.

Tapi sejak saat itu, sepatu-sepatu yang dibuat kakek selalu laris terjual. Sehingga walaupun mereka selalu memberikan makan kepada orang-orang miskin dan anak yatim piatu, uang mereka masih tersisa untuk ditabung. Setelah kejadian itu semua, kakek dan nenek hidup bahagia sampai akhir hayat mereka.

Demikian pembahasan mengenai menemukan nilai-nilai cerita pendek (cerpen).
Loading...
Loading...